
Nama
Baden Powell sempat dikenal sebagai pahlawan Negara beberapa saat
setelah pensiun dari dinas militer, karena membebaskan Kota Mafeking di
Afrika Selatan dari kepungan musuh yang jumlahnya lebih banyak dari
jumlah pasukan dibawah pimpinan Baden Powell akhir Juli 1907 silam.
Baden
Powell melihat di kota London dan sekitarnya, banyak anak-anak dan
remaja yang membutuhkan kegiatan positif, yang sesuai dengan jiwa dan
usia mereka. Maka Baden Powell mengajak sekitar 20 remaja Inggris untuk
berkegiatan di alam terbuka. Remaja-remaja dari berbagai latar belakang
itu, ada anak petani, anak dari perkampungan kumuh, sampai anak-anak
dari kalangan intelektual di London, di ajak Baden Powell untuk berkemah
di Pulau Brownsea.
Maka
perkemahan pun di mulai tanggal 1 Agustus 1907 dan diisi dengan berbagai
macam kegiatan atau aktivitas yang positif bagi para remaja, termasuk
berapi unggun dan menyanyikan lagu-lagu penuh semangat, menjadi awal
bagi lahirnya suatu gerakan Internasional, yang kelak disebut gerakan
kepanduan sedunia atau world scouting movement.
Itulah
sebabnya, di bulan Februari 2015 ini, organisasi kepanduan di seluruh
dunia yang saat ini beranggotakan lebih dari 160 organisasi yang
tercatat sebagai anggota penuh World Organization of the Scout Movement,
merayakan peringatan 158 tahun gerakan kepanduan sedunia. Tidak
ketinggalan para anggota Gerakan Pramuka di Indonesia hingga pelosok
tanah air itu, ikut juga merayakan peringatan seabad gerakan kepanduan
sedunia itu dengan berbagai acara.
Setiap
tanggal 22 Februari, para pandu di seluruh dunia memperingati hari
Baden Powell atau Founder’s day. Baden Powell yang dilahirkan 22
Februari 1857 memang merupakan pendiri (founder) dari gerakan kepanduan
sedunia.
Baden
Powell yang kemudian diberi gelar Lord oleh Kerajaan Inggris dan di akui
sebagai Bapak Pandu Sedunia itu, memang pantas mendapatkan penghargaan
dengan diperingati hari lahirnya di seluruh dunia, terutama di seluruh
organisasi kepanduan dimanapun.
Selain
mendirikan gerakan kepanduan yang kemudian meluas ke seluruh dunia,
Baden Powell juga pantas mendapatkan penghargaan atas jasanya sebagai
seorang visioner.
Menurut
beberapa catatan sejarah, visioner merupakan penyebutan bagi seseorang
yang mempunyai visi atau pandangan luas jauh ke depan. Namun Baden
Powell bukan sekadar mempunyai pandangan jauh ke depan, namun mampu pula
mewujudkan ide-idenya agar sejalan dengan pandangannya yang jauh ke
depan itu.
Baden
Powell juga menyadari bahwa untuk menjaga perdamaian dunia, perlu adanya
persahabatan universal yang tidak memandang perbedaan agama, suku, ras,
maupun latar belakang ekonomi seseorang. Jauh sebelum bangsa-bangsa di
dunia ini menyadari perlunya perdamaian antar bangsa, Baden Powell telah
mengajak para pandu dari berbagai bangsa untuk terus menjalin
persaudaraan. Itulah sebabnya, Baden Powell juga kemudian melaksanakan
kegiatan jambore.
Melalui
jambore, pandu dari berbagai bangsa dan dari berbagai latar belakang,
ikut berkegiatan bersama dalam suasana persaudaraan yang handal.
Inilah
peran Baden Powell, seorang tokoh visioner lintas batas, yang telah
menyadari pentingnya persaudaraan universal untuk perdamaian dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar