Senin, 26 Oktober 2015

Nilai UTS Sem Gasal 15-16 XI LIntas Minat

NILAI PESERTA DIDIK SMAN 2 MUARA WAHAU
KELAS : XI IPS1  Per tanggal : 2015-10-12 08:50:03
NO NIPD Nama Rombel Saat Ini NILAI
URUT Pengetahuan Ketrampilan sikap
1 065 AKHMAD RIZAL SUTIAWAN XI IPS1 58 68 B







6 071 DIKI SUPAAT XI IPS1 55 56 B







10 139 FENDI RIZKI SUKMA XI IPS1 60 55 B











     
14 079 ILHAM DWI ARDIANSYAH XI IPS1 68 60 B







17 082 KINGKIN KAROMAH XI IPS1 54 55 B







21 087 MUHAMMAD ZAKARIA XI IPS1 78 78 B







NILAI PESERTA DIDIK SMAN 2 MUARA WAHAU
KELAS : XI IPS2  Per tanggal : 2015-10-12 08:50:03
NO NIPD Nama Rombel Saat Ini NILAI
URUT Pengetahuan Ketrampilan sikap
1 236 ABRIANTO HERMAWAN XI IPS2 54 50 B







3 132 ANDRI PRASETYO MIHARDANA XI IPS2 74 68 B







5 100 BRENA REKSA PRATAMA XI IPS2 60 56 B







13 112 MUHAMAT YOGI SAIFUDIN XI IPS2 54 54 B
14 113 MUHAMMAD ILYAS SAPUTRA XI IPS2 54 50 B







16 133 MUSLIH XI IPS2 50 54 B







21 119 RIVALDO RIFAEL SINAGA XI IPS2 68 65 B







25 122 SADRI YANSAH XI IPS2 55 50 B







31 134 YOGI AHMAD SEPTIAN XI IPS2 68 72 B







Nilai UTS Sem Gasal 15-16 XI IPA 2

NILAI PESERTA DIDIK SMAN 2 MUARA WAHAU
KELAS : XI IPA2  Per tanggal : 2015-10-12 08:50:03
NO NIPD Nama Rombel Saat Ini NILAI
URUT Pengetahuan Ketrampilan sikap
1 033 ADRIWANSYAH XI IPA2 50 58 B
2 034 AGUSTINA KUSUS ASTUTI XI IPA2 46 57 B
3 035 AMINUDIN XI IPA2 40 62 B
4 036 ANASTASYA SHARA XI IPA2 56 67 B
5 037 ANOM TRI ATMOJO XI IPA2 53 57 B
6 039 AYU LESTARI XI IPA2 56 58 C
7 040 ELCIANA SUHERNI XI IPA2 46 58 C
8 041 EVARITAS OKTAVIA XI IPA2 53 67 B
9 042 HERIADI XI IPA2 60 65 B
10 043 IPAN XI IPA2 66 70 B
11 044 JULIYANA EKA PUTRI XI IPA2 56 58 C
12 045 JUNAIDY XI IPA2 36 57 B
13 046 KHOIRUL ARI ZAHADANI XI IPA2 53 58 B
14 047 LESTARI RISKI SAPUTRI XI IPA2 86 72 B
15 049 MARINA RUSTIANA XI IPA2 76 72 B
16 140 MIFTAHUL JANNAH XI IPA2 76 69 C
17 131 MISTRI DEWANTI APRILIANI XI IPA2 66 67 B
18 050 MONI YATI ARSID XI IPA2 80 62 B
19 051 MUHAMMAD AHMADI XI IPA2 60 62 C
20 052 NAILIL MUNA ALFU LAILA XI IPA2 56 72 B
21 053 NOLA CLAUDIA XI IPA2 60 72 B
22 054 NOR AZIZAH XI IPA2 60 70 B
23 055 NOVITA WIDIAWATI XI IPA2 60 70 B
24 056 RAHMAT REYNALDY XI IPA2 56 69 C
25 058 RISMAN XI IPA2 50 57 B
26 059 SARI FATUL ANAH XI IPA2 46 57 C
27 060 SARIFUDIN CYNDE XI IPA2 53 57 B
28 062 SUMARGI AGUS WIBOWO XI IPA2 60 58 C
29 063 SUSEPTI ELIYANTI XI IPA2 70 67 C
30 064 VERNI MERLINDA BUNGA XI IPA2 56 62 C
31 136 WINDA RAHMADANI XI IPA2 53 58 C

Nilai UTS Sem Gasal 15-16 XI IPA 1

NILAI PESERTA DIDIK SMAN 2 MUARA WAHAU
KELAS : XI IPA1  Per tanggal : 2015-10-12 08:50:03
NO NIPD Nama Rombel Saat Ini NILAI
URUT Pengetahuan Ketrampilan sikap
1 001 ALI MUSTAIN XI IPA1 68 63 B
2 002 ANDI HESTI XI IPA1 78 75 B
3 003 ANDIKA SETIAWAN XI IPA1 81 85 B
4 004 ANDREANSYAH XI IPA1 78 65 B
5 005 BERGITA OKTAVIANA ADEL XI IPA1 51 63 B
6 006 BINTI KHOIROTUN NISA XI IPA1 71 65 B
7 007 CUCUNG ISMA YANTI XI IPA1 58 65 B
8 008 DEDI SANTOSO XI IPA1 41 63 B
9 009 DWI ISTANTI XI IPA1 71 65 B
10 010 EDAYAMA WAHYU SUNDARI XI IPA1 75 73 B
11 011 EDO SAWALLO XI IPA1 55 65 B
12 012 ENI OKTASARI XI IPA1 71 63 B
13 014 HASIYAH XI IPA1 85 62 B
14 015 IBNU HIDAYANI XI IPA1 58 65 B
15 016 IRMAWATI XI IPA1 55 63 B
16 017 ISWATUN HASANAH XI IPA1 75 68 B
17 018 JUMRIAH KOMALA SARI XI IPA1 65 65 B
18 130 LIA KURNIASIH XI IPA1 81 63 B
19 019 MATILDIS YURNITA SEA XI IPA1 45 63 B
20 020 MILA SARA FITRI BANGKIT LESTARI XI IPA1 68 62 B
21 021 NOVIA CHINTIA XI IPA1 78 70 B
22 022 NUR HAMIDAH XI IPA1 68 67 B
23 023 NURUL SUNDARI XI IPA1 68 65 B
24 024 PURSATUL FARADILLAH XI IPA1 48 75 B
25 025 RAMA AKBAR FADHILAH ANWAR XI IPA1 71 65 B
26 026 RISQI RAMADANI KURNIAWAN XI IPA1 65 65 B
27 027 ROHMAH WAHYUNI XI IPA1 58 63 B
28 028 SANITA PUTRI ARDIYANI XI IPA1 75 65 B
29 029 SHARINA FARIZKI AL TASYA XI IPA1 85 75 B
30 030 SUKRIA MALINI XI IPA1 75 65 B
31 031 WIHELMUS JUANG XI IPA1 78 75 B
32 032 YERINA APUI XI IPA1 78 68 B
33 128 YORI ANDIKA XI IPA1 48 63 B

Hasil UTS sem gasal 15-16 X IPA


Rabu, 10 Juni 2015

E mail yang Masuk


DAFTAR NAMA SISWA YANG SUDAH MENGIRIMKAN TUGAS VIA E MAIL

DAFTAR NAMA SISWA YANG SUDAH MENGIRIMKAN TUGAS VIA E MAIL

IPA 1
1.  ALI M.
2.  ANDIKA
3.  DEDI S
4. DWI IS.
5. EDAYAMA
6. ENI
7. IBNU
8. MILASARA
9. CHINTIA
10. NUR H
11. NURUL S
12. PURSATUL
13. RAMA
14. RISQI
15. ROHMAH
16. SANITA
17. SHARINA

IPA 2
1. ADRIWANSYAH
2. JULIANA
3. NOR A
4. RISKA

Hasil UAS Kelas IPA Asli Semester Genap



Selasa, 12 Mei 2015

optik

Mata

Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan inidinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
Bagian-bagian mata

Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.

Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang dilihat dinamakan daya akomodasi mata.

Daya akomodasi mata
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung agarbayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.
Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm.
Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga (~).




CACAT MATA
Rabun Jauh 
Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm). titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga).


Rabun jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan (memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.

Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami rabun jauh dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.



Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.

Rabun Dekat
Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm).
Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
  
Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami hipermetropi dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.


 Di sini jarak s adalah jarak titik dekat mata normal (25 cm), dan s’ adalah titik dekat mata (PP). Prinsip dasarnya adalah lensa positif digunakan untuk memindahkan (memundurkan) objek pada jarak baca normal menjadi bayangan di titik dekat mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.



Kaca Pembesar (lup)

Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.

Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.

Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat berada di titik dekat mata (s’sn = jarak titik dekat mata).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata berakomodasi maksimum adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan fadalah jarak fokus lup.

Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan fadalah jarak fokus lup.


Mikroskop

Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan perbesaran sampai lebih dari 20 kali.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.
mikroskop dan bagian-bagiannya pembentukan bayangan pada mikroskop

Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan 2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.

Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah

Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa objektif dan sob adalah jarak objek di depan lensa objektif.
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.
untuk mata berakomodasi maksimum
untuk mata tidak berakomodasi
Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1)jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2)menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3)menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok

Teropong Bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh.

Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok). Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam. Dengan mata tidak berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) adalah
d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Adapun perbesaran P yang dihasilkan oleh teropong adalah





Sumber : fisikane.blogspot.com